Metode pengolahan Limbah B3

Pekerja Tambang Bawah Tanah, Profesi Penantang Bahaya


Pekerja Tambang Bawah Tanah, Profesi Penantang Bahaya

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan bahan tambang. Perusahaan tambang besar-kecil juga bertebaran. Namun yang mengaplikasikan metode tambang bawah tanah tak akan habis dihitung menggunakan jari. Akhirnya, minersmenjadi profesi sekaligus keahlian yang langka.

Kenapa berbahaya? Disebut pekerjaan berbahaya karena adanya 2 macam resiko sekaligus: keselamatan dan kesehatan.

1. Cahaya terbatas

Bekerja di perut bumi berarti mesti bekerja tanpa cahaya matahari. Siang dan malam hari tak tampak bedanya. Cahaya bantuan dari lampu penerangan memang dimungkinkan, akan tetapi dengan panjang terowongan yang bisa mencapai puluhan kilometer penerangan tidak mungkin dipasang di semua tempat.

2. Batuan rapuh

Batuan rapuh adalah musuh terbesar miners. Aneka cara untuk memperkuat batuan dengan berbagai metode penyanggaan memang sudah dilakukan, tapi tetap, miners mesti waspada akan bahaya ini. 

3. Gas berbahaya

Metan merupakan contoh paling populer dari gas berbahaya. Metan adalah gas yang lebih ringan dari udara, tak berwarna, tak berbau, dan tak beracun. Metan terdapat di semua lapisan batubara, terbentuk bersamaan dengan pembentukan batubara itu sendiri. Di tambang batubara bawah tanah, udara yang mengandung 5-15% metan dan sekurangnya 12.1% oksigen akan meledak jika terkena percikan api.

4. Debu

Jangan salah, debu ternyata dapat menimbulkan masalah kesehatan serius. Namun tidak semua debu berbahaya. Debu yang mampu merusak kesehatan adalah yang mengandung partikel silika di dalamnya. Dalam jangka waktu lama, silika yang mengendap dalam paru-paru dapat menyebabkan silicosis.

---

Rizqu konsultan
Konsultan Pertambangan & Lingkungan
Instagram: @rizqukonsultan
Facebook: Rizqu Konsultan

Komentar